Palang Merah Remaja Wira
Pentingnya Pertolongan Pertama
kamu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah
bisa datang kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa aja. Dalam setiap K
kejadian itu pastilah ada penderita cedera baik yang engalami luka berat maupun
Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan
segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar
TENTANG MEDIS DASAR
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang
dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya
adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama.
PENOLONG PERTAMA
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian,
yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
TUJUAN PP
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan
DASAR HUKUM
Seorang petugas Pertolongan Pertama ternyata ada
aturan undangundangannya lho…
A. MEMBERIKAN PERTOLONGAN :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam
keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya
sipenderita sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan
tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyakbanyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam
dengan sangsi KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
B. KERAHASIAAN :
Pasal 322 K U H P
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu
rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang
maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selamalamanya 9 bulan atau
denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka
perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang lain.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong
PERSETUJUAN TINDAKAN PERTOLONGAN
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong
untuk melakukan tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau
tersirat Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar
atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan Adalah persetujuan
yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu sendiri.
Seorang Penolong Pertama mempunyai KEWAJIBAN
sebagai berikut:
1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita
dan orang di sekitarnya
2. Menjangkau penderita
3. Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam
nyawa
4. Meminta bantuan / rujukan
5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
sesuai keadaan penderita
6. Membantu penolong yang lain
7. Menjaga kerahasiaan medis penderita
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang
terlibat
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi /
dirujuk ke fasilitas kesehatan
KUALIFIKASI PENOLONG PERTAMA
1 Jujur dan bertanggungjawab
2 Profesional
3 Mempunyai kematangan emosi
4 Mampu bersosialisasi
5 Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
6 Mempunyai kondisi fisik baik
7 Mempunyai rasa bangga
ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)
Sebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan
keselamatan diri sendiri. Jadi, kita Memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak
tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong
- Kacamata pelindung
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan
beberapa peralatan.
Misalnya :
- Kasa Steril
- Pembalut gulung / perban
- Pembalut perekat / plester
- Gunting pembalut
- Bidai - Alkohol 70%
- Pinset - Kapas
- Senter
- Selimut
Kamu Harus Tau!
Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan
penyakit...!
dalam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga
harus tahu apa itu Anatomi dan Faal dasar.
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang
mempelajari susunan dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang
mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.
POSISI ANATOMIS
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak,
kedua lengan di samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan.
Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga
bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bidang Medial Bidang khayal yang membagi tubuh
menjadi dua, yaitu kiri dan kanan
2. Bidang Frontal Bidang khayal yang membagi tubuh
menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
3. Bidang Transversal Bidang khayal yang membagi tubuh
menjadi dua, yaitu atas ( s u p e r i o r ) d a n b awa h (inferior).
BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat
oleh rangka. Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Kepala (Terdiri dari : Tengkorak, wajah dan
rahang bawah)
2. Leher
3. Batang Tubuh (Terdiri dari : Dada, perut,
punggung dan panggul
4. Anggota Gerak Atas (Terdiri dari :Sendi bahu,
Lengan atas, Siku, Lengan bawah, Pergelangan tangan, Tangan)
5. Anggota Gerak Bawah(Terdiri dari : Sendi panggul,
Tungkai atas (paha), Lutut, Tungkai bawah, Pergelangan kaki, Kaki
TENTANG RONGGA
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita
terdapat 5 (lima) buah rongga,
yaitu :
1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2. Rongga Tulang Belakang
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk
dari rongga-rongga tulang belakang menyatu membentuk suatu kolom.
3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk, berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar,
kerongkongan dan saluran pernapasan.
4. Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga
panggul. Dalam dunia medis dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini
terdapat berbagai organ pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa,
hati, empedu, pancreas dan lainnya.
5. Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi
kandung kemih, sebagian usus besar dan organ reproduksi dalam.
SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang
mempunyai fungsi tertentu. Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :
1. Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)
Fungsi rangka:
a) ?Menopang
bagian tubuh
b) ?Melindungi
organ tubuh
c) ?Tempat
melekat otot dan pergerakan tubuh
d) ?Memberi
bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi
menggerakkan tubuh
3. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Ada dua sistem pernapasan:
a. Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
yang terjadi dalam Jaringan.
b. Pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
didalam paru-paru.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah kecil : Jantung Paru-paru
(terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas
karbon dioksida) Jantung.
- Peredaran darah besar : Jantung pembuluh nadi
semua bagian tubuh (terjadi pemberian oksigen serta pengambilan zat sampah di
kapiler) Pembuluh balik Jantung.
5. Sistem Saraf (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan
kerjasama dengan bagian tubuh.
6. Sistem Pencernaan (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk
diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna ( proses telan, kunyah dan mencampur )
dengan bantuan enzim dan zat cair mulai mulut sampai anus.
7. Sistem Kelenjar Buntu (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya (
produknya ) kedalam darah dalam jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan
hasil sekresi ini disebut hormon.
8. Sistem Kemih (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang
digunakan tubuh yang membebaskan dari zat yang tidak digunakan.
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput
lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca Indera
Pancaindera adalah organ untuk menerima jenis
rangsangan atau stimulus tertentu. Terdiri dari :
?Indera Penglihatan (Mata)
?Indera Pendengaran (Telinga)
?Indera Penciuman (Hidung)
?Indera Pengecap (Lidah)
?Indera Perasa/Peraba (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem
reproduksi Wanita.
PENILAIAN KORBAN
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN
KORBAN?
Perhatikan :
Tindakan penilaian korban terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang
pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau
tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.
1.Bagaimana kondisi pada saat itu ?
2.Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
3.Bagaimana mengatasinya ?
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu, keselamatan
penolong nomor 1
Di lokasi Secara umum tugas seorang penolong
saat tiba di lokasi adalah:
- Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan
orang orang disekitar lokasi kejadian
- Penolong harus memperkenalkan diri, bila
memungkinkan
- Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme
cedera )
- Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang
mengancam nyawa
- Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
- Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga
diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu,
informasi dapat kita peroleh dari:
- Kejadian itu sendiri
- Penderita (bila sadar)
- Keluarga (Saksi)
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau
penyakit.
2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu
menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah
penderita merupakan kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai
berikut.
-Kasus Trauma :Kasus yang disebabkan oleh suatu
ruda-paksa Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat atau teraba. Misalnya
luka terbuka, memar, patah tulang da lain sebagainya
-Kasus Medis :Kasus yang diderita seseorang tanpa
ada riwayat rudapaksa. Contohnya sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
selalu ingat ASNT = AVPU
1. Awas = Alert
2. Suara = Voice
3. Nyeri = Pain
4. Tidak Respon = Un Respon
c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat
dagu dan tekan dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka
penolong harus menilai pernapasan penderita dengan cara :
?Lihat
?Dengar
?Rasakan
e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi
korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan
meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak
sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita
bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya
dengan telepon.
3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan
pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan
pemeriksaan fisik???
1. Apakah ada bentuk PERUBAHAN pada bagian tubuh si
korban?
2. Apakah ada LUKA terbuka (terlihat jelas) pada
tubuh korban?
3. Apakah korban merasakan NYERI saat bagian
tubuhnya kita raba atau tekan?
4. Apakah ada BENGKAK pada tubuh korban?
Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut
tanda-tanda tersebut dengan isilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu
dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala (Telinga, Hidung, Mata, Mulut)
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas dan bawah.
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan
pemeriksaan gerakan sensasi dan sirkulasi.
4. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi
akan melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi adalah gelombang
tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
- Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
- Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri
brakialis)
- Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan
tangan/A. radialis)
- Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/
A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
- Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan
jari tengah
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai
menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam .
- Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama
15 detik dan
hasilnya dikalikan 4 untu k mendapatkan denyut nadi
permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60 detik
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah
denyut nadi penderita Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita
mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan
penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut penderita, lalu amati
gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas
dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan
dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan
permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit
6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data
suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan
perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher. Kelembaban
kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
Warna kulit juga perlu dinilai. Seperti
Pucat: Dapat terjadi akibat gangguan peredaran
darah
Kemerahan: Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol,
luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi) : Kurangnya oksigen dalam darah.
Kekuningan: Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman: Tanda perdarahan bawah kulit
Suhu tubuh normal 37° C
RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu
kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan
wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata.
Riwat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim
KOMPAK .
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala
adalah hal-hal yang hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri,
pusing. Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain . Saat
melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan
pertanyaan
terbuka .
O = Obat – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses
pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat
tertentu contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar gula
derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M = Makanan / Minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan
kesadaran pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila
ternyata penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah
diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat
ini. Contoh : asma dan jantung.
A = Alergi yang Dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini
mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya
penderita atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi keadaan
itu.
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan
atau sebelum timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita
saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat
membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara
berkelanjutan sebelum mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan
berkala harus dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan
kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban
dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian
yang belum diperiksa atau sengaja di lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara
keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga
rasa aman dan nyaman.
PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita dan penolong
melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus
dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting
CEDERA JARINGAN LUNAK
Benturan atau terkena benda tajam terkadang
menimbulkan dampak memar hingga keluarnya darah dari tubuh. Disini kta B akan
membahas tentang Perdarahan dan Syok.
Kenapa bisa terjadi perdarahan?
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh benturan (trauma/penyakit). Perdarahan yang
besar merupakan penyebab syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa sel dan alat tubuh
tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen (darah yang adekuat).
Perdarahan dibagi menjadi 2 :
1. Perdarahan luar (terbuka)
2. Perdarahan dalam (tertutup)
PERDARAHAN LUAR (TERBUKA)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan
dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah
keluar dari tubuh. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan
perdarahan luar dibedakan menjadi :
1. Perdarahan Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur
sesuai dengan denyut nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan
oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah yang keluar dari pembuluh vena mengalir,
berwarna merah gelap karena mengandung karbon dioksida .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang keluar
merembes perdarahan ini sangat kecil sehingga hamper tidak memiliki tekanan warnanya
bervariasi antara merah terang dan merah gelap .
Pengendalian dan Penanganan Perdarahan Luar
1. Tekan luka dengan jari atau telapak tangan
(gunakan sarung tangan).
2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi
dari jantung untuk mengurangi kehilangan darah.
3. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di atas
daerah yang mengalami perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu :
- Arteri Brakialis (arteri di lengan atas)
- Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan)
- Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
Penanganan Perdarahan Luar
1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan
tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan
sewaktu memberi perawatan
3. Cucilah tangan setelah selesai membeikan
perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau
cairan tubuh penderita dengan baik.
PERDARAHAN DALAM (TERTUTUP)
enturan dengan benda tumpul merupakan penyebab
utama cedera Bdalam dan perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan
dalam tidak terlihat karena kulitnya masih utuh dan mengingat perdarahan dalam
tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus dinilai dari pemeriksaan
fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme kejadian .
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara
lain :
- Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin
merupakan petunjuk bagian dalam juga mengalami cedera
- Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh,
pembengkakan terutama diatas alat tubuh penting
- Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
- Nyeri tekan atau kekakuan pada diding perut
- Muntah darah
- Buang air besar berdarah, baik darah segar maupun
darah hitam
- Luka tusuk, khususnya pada batang tubuh
- Darah atau cairan mengalir dari hidung dan
telinga
- Buang air kecil campur darah
Penanganan Perdarahan dalam
1.Baringkan penderita
2.Periksa dan pertahankan Air Breath Circulation
(ABC)
3.Periksa pernapasan dan nadi secara berkala
4.Rawat sebagai syok (lihat syok)
5.Jangan berikan makan atau minum
6.Segera bawa kefasilitas kesehatan terdekat
SYOK
syok adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan
organ tubuh vital (terutama otak, jantung dan paru-paru) tidak cukup mendapat
aliran S darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Kenapa syok terjadi?
1. kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas (dilatsi)
Waspadai Syok! berikut adalah Tanda dan gejalanya
Tanda:
1. Nadi cepat dan lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis) pada
bibir,lidah dan cuping telinga
5. Pandangan hampa dan pupil mata melebar
6. Perubahan keadaan mental (gelisah,cemas)
Gejala:
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan takut
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera lainnya bila
ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan .
CEDERA SISTEM
OTOT RANGKA
27
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
alam setiap kegiatan kita sehari-hari terkadang ada
saja yang bisa
menyebabkan kita mengalami cedera sistem otot dan
rangka hingga D kita merasa sangat sakit dan sulit untuk memfungsikan alat
gerak.
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk
cedera yang paling
banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan
sampai yang mengancam
nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya kasus
yang dihadapi,
penangan yang baik dapat membantu mencegah
terjadinya cacat tetap.
Supaya kita tidak salah dalam memberikan
pertolongan, yang berikut ini wajib
dibaca.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )
Lebih tau tentang Bentuk cedera otot rangka
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Waspadai Gejala dan Tandanya! patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
- Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara
luar
- Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan
udara luar
1. Patah Tulang
Patah Tulang Tertutup
Patah Tulang Terbuka
28
29
Nah... untuk cedera otot rangka, kita bisa
menolongnya dengan pembidaian
Apa itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk
menghindari
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian
tubuh yang cedera.
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk :
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung
tulang yang patah
- Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian
tulang yang patah
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi rasa nyeri
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat penyembuhan
Selain itu kita juga perlu mengenal Macam – macam
Bidai. Alat yang bisa
difungsikan sebagai bidai?
- Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk
mencegah pergerakan bagian
yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu,
alumunium, karton,
plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan.
Contoh : BIdai kayu, bidai
tiup, bidai vakum
- Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai
bentuk dan kombinasi untuk
disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai
vakum, bantal,
selimut, karton, bidai kawat.
- Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari
pembuatannya.Hanya
digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya
dipakai pada patah
tulang paha
- Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya
dipakai
mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh
penderita sebagai sarana
untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh
: Gendongan
lengan.
- Bidai Improvisasi
Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong
dituntut mampu
berimprovisasi membuat bidau yang cukup kuat dan
ringan untuk
menopang bagian tubuh yang cedera.Contoh : majalah,
Koran, karton dll.
30
Pedoman umum pembidaian
- Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
- Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan
rawat perdarahan bila
ada
- Nilai gerakan sensasi-sirkulasi pada bagian
daerah luka sebelum
menggerakan pembidaian
- Siapkan alat seperlunya (bidai dan, mitella)
- Upayakan tidak mengubah posisi yang cidera
- Jangan memasukan bagian tulang yang patah
- Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang
patah
- Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
- Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi
yang banyak bergerak
- Selesai dilakukan pembidaian dilakukan
pemeriksaan GSS kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi.
Penyebab :
- Sendi teregang melebihi batas normal sehingga
kedua ujung tulang
terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat
sendi bisa tertarik
melebihi batas normal dan mungkin sampai robek
Waspadai Gejala dan Tandanya! :
- Secara umum berupa patah tulang yang terbatas
pada daerah sendi.
Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada
ekor otot (Tendon), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab :
- Umumnya terjadi karena pembebanan secara
tiba-tiba pada otot
tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera
olahraga karena : karena :
- Latihan peregangan tidah cukup
- Latihan peregangan tidak benar
- Teregang melampaui kemampuan
- Gerakan yang tidak benar
Waspadai Gejala dan Tandanya! :
- Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang
tertentu
- Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku
otot
- Bengkak pada daerah cedera
2.Cerai Sendi (Dislokasi)
3.Terkilir Otot (Strain)
4.Terkilir Sendi (Sprain)
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan
ikat sekitar sendi karena
sendi teregang melebihi batas normal .
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah .
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Bengkak
- Nyeri Gerak
- Nyeri Tekan
- Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada sistem otot rangka:
- Lakukan penilaian dini.
- Lakukan pemeriksaan Fisik
- Stabilkan bagian yang patah secara manual
- Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
- Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
- Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella
)
- LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
- Kurangi rasa sakit
- Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Penanganan Terkilir :
- Letakkan penderita dalam
pos i s i yang nyaman,
istirahatkan bagian yang
cedera
- Tinggikan bagian yang
cedera
- Ber i k ompres ding in
maksimum 3 menit, ulangi
setiap jam bila perlu
- Balut tekan dan tetap
tinggikan
- Rawat sebagai patah tulang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
31
Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak :
1. Cedera bahu
Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering
terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang
selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah
lengan atas di bawah tulang selangka. Pada cedera ini
tindakan yang paling baik adalah memasang
gendongan.
2. Cedera Patah tulang lengan atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup
tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah
cedera jaringan disekitarnya. Pertolongan :
- Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak
tangan menghadap kedalam
- Pasang bidai sampai siku
- Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
- Lengan bawah digendong
- Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat
dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan
biarkan tangan tergantung, tidak usah digendong.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Cedera patah tulang lengan bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan
tangan merupakan cedera yang sering ditemukan.
Pertolongan :
- letakkan tangan di dada
- Pasang bidai dari siku sampai tangan
- Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang
patah
- Lengan digendong
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
4. Cedera tangan dan jari
Tangan yang cedera harus dibidai pada posisi
fungsional. Cara paling mudah adalah dengan
meletakkan benda dalam telapak tangan, lalu
membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas
bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah
jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang
cedera lebih dari satu jari maka bidailah seluruh
tangan
5. Patah tulang paha
Perubahan bentuk pada patah tulang paha biasanya
terlihat dengan jelas, disamping nyeri dan
pembengkakkan. Pertolongan :
- Pasang dua bidai dari :
?Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki
?Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki
- Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan
tungkai yang patah
- Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan
pergelangan kaki – telapak kaki dengan pembalut
untuk mengurangi pergerakan.
- Rujuk ke fasilitas Kesehatan
Catatan :
- Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan
dalam, sehingga penderita dapat
mengalami syok
- Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan
dan rawat lukanya
6. Cedera Lutut
Bila lutut berada dalam posisi tertekuk maka
bidailah dalam posisi tersebut dan bila lurus maka bidailah
dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti
patah tulang paha .
7. Patah tulang tungkai bawah
Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera
bersamaan. Letaknya yang sangat dekat
denganpermukaan kulit menyebabkan cedera ini sering
berupa patah tulang terbuka . Pertolongan :
?Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai
yang patah dari lipatan paha sampai sedikit
melewati telapak kaki.
?Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau
kain.
32
LUKA BAKAR
33
LUKA BAKAR
34
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk
kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang P
erkadang ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung
mengenai tubuh
kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah
yang dinamakan luka
bakar.
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang
terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas (Suhu Diatas 60?), contoh : Api, Uap panas,
Benda panas
2. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
3. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
4. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet),
Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera,
luka bakar
dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi
permukaan kulit yang
paling atas (kulit Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena
tidak terbatas bahkan
sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
uh dengan prosentase sembilan per daerah tubuh
(lihat gambar hukum 9)
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk
kehidupan sehari-hari.
PMisalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang
ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung
mengenai tubuh
kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah
yang dinamakan luka
bakar.
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang
terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas (Suhu Diatas 60?), contoh : Api, Uap
panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
3. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
4. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet),
Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami
cedera, luka bakar
dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi
permukaan kulit yang
paling atas (kulit Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena
tidak terbatas bahkan
sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
uh dengan prosentase sembilan per daerah tubuh
(lihat gambar hukum 9)
Luka Bakar Derajat Satu Luka Bakar Derajat Dua Luka
Bakar Derajat Tiga
4,5%
4,5% 4,5%
4,5%
4,5%
18%
9% 9% 9% 9%
18%
4,5%
1%
Hukum 9 pada orang dewasa
4,5%
4,5%
4,5% 4,5%
9% 9%
18% 18%
7% 7%
7% 7%
Hukum 9 pada orang anak-anak
35
Luas permukaan luka bakar
Dalam penangan luka bakar dan penentuan derajat
berat luka bakar, luas
permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangat
berperan. Pedoman
untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar
dilakukan dengan Hukum 9
(rule of nine) yaitu dengan membagi daerah tub
Penangangan Luka Bakar :
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada
bahan kimia alirkan air
terus menerus selama 20 menit atau lebih
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian
melekat pada luka bakar
gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril
(kassa Steril), jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi,
air es.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
36
ES
PEMINDAHAN
KORBAN
37
PEMINDAHAN KORBAN
etelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian
dini, selanjutnya kita
menentukan prioritas pemindahan penderita. Beberapa
S pertanyaan yang mungkin terjadi adalah:
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus
selesai sebelum
pemindahan
c. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga (
stabilisasi manual )
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pemindahan
penderita:
1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat
pemindahan
2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan
memindahkan
penderita
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika
tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut.
Hindari mengangkat
dengan otot punggung dan membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong
saat memindahkan
dan mengangkat penderita.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Prinsip dasar pemindahan penderita :
1. Jangan dilakukan jika tidak perlu
2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih
Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang
penderita harus dipindahkan.
Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa bila tidak
ada bahaya berikan
pertolongan dulu baru pindahkan penderita. Bila
situasi dan kondisi
dilapangan relative tidak aman mungkin harus
dilakukan pemindahan
penderita terlebih dahulu.
38
39
Berdasarkan keselamatan penolong dan penderita,
pemindahan penderita
digolongkan menjadi 2 bagian :
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan darurat dilakukan bila ada bahaya yang
mengancam bagi
penderita dan penolong. Contoh :
- Ancaman Kebakaran
- Ancaman Ledakan
- Ancaman Bangunan runtuh
- Ancaman mobil terguling bensin tumpah
- Adanya bahan-bahan berbahaya
- Orang sekitar yang berprilaku aneh
- Kondisi cuaca yang buruk
Contoh Cara pemindahan Darurat :
- Tarikan lengan
- Tarikan Bahu
- Tarikan Baju
- Tarikan selimut
British Red Cross British Red Cross
2. Pemindahan Biasa
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak
membahayakan penderita
maupun penolong.
Teknik angkat langsung dengan tiga penolong:
- ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi
penderita , jika
memungkinkan beradalah pada sisi yang paling
sedikit cedera.
- penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah
leher dan
bahu, lengan yang satu disisipkan dibawah punggung
penderita.
- penolong kedua menyisipkan tangan dibawah
punggung dan bokong
penderita.
- penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong
dan dibawah
lutut penderita.
- penderita siap diangkat dengan satu perintah.
- angkat penderita keatas lutut ketiga penolong
secara bersamaan.
- sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur
letaknya oleh
penolong yang lain.
- letakkan kembali penderta diatas tandu dengan
satu perintah yang
tepat.
- jika akan berjalan tampa memakai tandu, dari
langkah no 6
teruskan dengan memiringkan penderita ke dada
penolong.
- berdiri secara bersamaan dengan satu perintah.
40
Teknik mengangkat tandu:
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan
mengangkat tandu
- Tempatkan kaki pada jarak yang tepat.
- Punggung harus tetap lurus.
- Kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala
tetap menghadap
kedepan dalam posisi netral.
- Genggamlah pegangan tandu dengan baik.
- Pada saat mengangkat punggung harus tetap
terkunci sebagai poros dan
kekuatan konstraksi otot seluruhnya pada otot
tungkai.
- Saat menurunkan tandu lakukan langkah diatas pada
urutan
selanjutnya.
41
Teknik angkat anggota gerak
Biasanya diperlukan dua penolong untuk melakukan
teknik ini :
- Penolong pertama berada diposisi kepala
penderita.
- Lakukan pengangkatan pada lengan penderita.
- Penolong yang lain berdiri diantara dua tungkai
penderita, menyelipkan
tangan dan mengangkat ke dua lutut penderita.
- Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat
memindahkan penderita di
lokasi yang diinginkan.
Posisi penderita
Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera
yang dialami dan
keadaan pada saat itu. Beberapa pedoman untuk
memposisikan penderita :
- Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan
tanda-tanda cedera pada
tungkai atas dan tulang belakang tingikka tungkai
sekitar 20 – 30 cm.
- Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan
duduk atau setengah
duduk.
- Penderita dengan nyeri perut. Posisikan tidur.
Posisikan tidur miring
dengan tungkai ditekuk.
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan
awasi jalan napas.
- Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera
tulang belakang (spinal)
harus segera distabilkan dan imobilisasi dengan
papan spinal panjang.
- Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada
cedera spinal atau cedera
berat lainnya, posisikan miring stabil.
Posisi terbaik melakukan pemindahan tergantung pada
kondisi saat itu.
42
KEDARURATAN
MEDIS
43
KEDARURATAN MEDIS
eseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal
dengan kedaruratan
medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai
akibat S dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu
terjatuh
sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara
lain infeksi, racun, atau
kegagalan satu atau lebih system tubuh.
Penanganan penderita yang paling penting adalah
menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu
segera merujuk penderita
kefasilitas kesehatan.
Ingat, gejala dan tandanya karena pada kedaruratan
medis sangat beragam
Gejala:
- Demam
- Nyeri
- Mual, muntah
- Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
- Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
- Sesak atau merasa sukar bernapas
- Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh
pada mulut
Tanda:
- Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung
)
- Nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur,
lemah atau sangat kuat
- Pernapasan tidak teratur
- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban ,
keringat berlebihan,
sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput
lendir (
pucat,kebiruan dan terlalu merah)
- Perubahan tekanan darah
- Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
- Bau khas dari mulut atau hidung
- Terjadinya kejang atau kelumpuhan
- Mual, muntah, diare
44
45
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh
seorang penolong:
Apakah kamu pernah pingsan? Bagimana rasanya? Atau
mungkin kamu
pernah melihat orang pingsan. Terus, apakah kamu
tau kenapa seseorang
bisa pingsan? Berikut ini adalah penjelasannya.
Apa penyebab pingsan yang sebenarnya?
Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan
oksigen ke organ otak
berkurang.
Misalnya karena :
- Reaksi terhadap rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara
segar yang
cukup.
Waspadai Pingsan! Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Perasaan limbung.
- Pandangan berkunang-kunang dan telinga
berdenging.
- Lemas, keluar keringat dingin.
Menguap.
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya
berlangsung hanya
beberapa menit.
- Denyut nadi lambat
Cara menangani
- Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
- Longgarkan pakaian.
- Usahakan penderita menghirup udara segar.
- Periksa cedera lainnya.
- Beri selimut, agar badannya hangat.
- Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
- Bila tidak cepat pulih, maka:
– Periksa napas dan nadi.
– Posisikan stabil.
1. Pingsan
2. Paparan Panas
Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa
kejang panas (kram),
kelelahan panas dan sengatan panas.
a. Kejang panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot
yang terjadi pada saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola,
berlari. Umumnya terjadi pada
otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat
kehilangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui
keringat. Penderita umumnya
sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya
pada otot tungkai dan perut.
- Kelelahan
- Mual
- Mungkin pingsan
Cara menanganinya :
- Pindahkan penderita ke tempat teduh /sejuk.
- Baringkan sampai kejangnya menghilang.
- Beri minum kepada penderita (Oralit atau
sejenisnya)
- Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang
tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan
aktivitas di lingkungan yang suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan
terganggunya aliran darah gangguan
ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit
melalui keringat yang berlebihan
sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak
diatasi kelelahan panas dapat
menjadi sengatan panas.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dangkal.
- Nadi lemah.
- Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput
lendir pucat
- Pucat, keringat berlebihan.
- Lemah.
- Pusing, kadang penurunan respons
- Lidah kering dan haus
Cara menanganinya :
- Baringkan penderita ditempat yang teduh
- Kendorkan pakaian yang mengikat
- Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
- Beri minum bila penderita sadar
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
46
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu
tubuh penderita
sudah tidak lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan
panas,
sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan
berbahaya bagi
keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih
kompleks bila
penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini
biasanya terjadi akibat
aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi
atau di tempat
yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik.
Sengatan panas
dapat mengancam jiwa.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dalam.
- Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi
lemah.
- Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
- Pupil mata melebar
- Kehilangan kesadaran
- Kejang umum atau gemetar pada otot
Cara menanganinya
- Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
- Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha,
dibelakang lutut
dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
- Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam
bak berisi
air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
47
3. Paparan Dingin ( Hipotermia )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu
tubuh menurun < 35° C.
Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar
, suatu respon
bawah sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui
aktivitas otot.
Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada
dialam terbuka dalam
waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt
memperburuk hipotermia
yaitu :suhu rendah, angin, air, usia penderita,
kesehatan penderita,
penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan
obat dan kekurangan
makanan.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Menggigil/gemetar
- Terasa melayang
- Pernapasan cepat nadi lambat
- Gangguan penglihatan
- Reaksi mata lambat
- Alat gerak kaku
- Pupil mata melebar dan tidak bereaksi
- Kesadaran menurun
Cara menanganinya
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa
nyaman.
- Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
- Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
- Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
- Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita,
upayakan agar
tetap kering.
- Bila penderita sadar dapat diberikan minuman
hangat secara
pelan-pelan.
- Pantau tanda vital secara berkala.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.
48
KERACUNAN
49
KERACUNAN
Pengertian Racun
uatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu
dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan S
bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau
mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan
reaksi obat karena reaksi
obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada
kalanya terjadi reaksi obat
yang tidak di inginkan .
Beberapa contoh zat yang berupa racun :
insektisida, sianida (pada singkong
beracun), racun binatang (ular, kalajengking, dll).
Keracunan pada manusia dapat terjadi karena
faktor-faktor berikut :
- Sengaja (Bunuh diri)
- Tidak sengaja (makanan,minuman, udara beracun)
- Penyalahgunaan obat
Bagaimana cara racun masuk ke dalam tubuh kita?
Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh
manusia, keracunan dibagi
menjadi empat :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala :
- Mual muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Napas berbau
- Suara parau
- Luka bakar pada daerah mulut
- Adanya sisa racun didaerah mulut
- Mulut berbusa
Penanganan :
- Beri minum anti racun umum (norit, susu, putih
telur, air kelapa,
air mineral).
- Usahakan si penderita muntah.
Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat,
minyak,
penderita kejang, penderita tidak sadar.
50
51
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala :
- Sesak napas
- Kulit kebiruan (sianosis)
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Penanganan :
- Beri oksigen bila ada
- Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan (kulit)
Gejala :
- Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
- Nyeri
- Melepuh dan meluas
Penanganan :
- Buka baju penderita
- Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
- Siram bagian yang terkena racun dengan air
(minimal 20 Menit)
- Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda
api
4. Keracunan melalui suntik/gigitan
Gejala :
- Luka didaerah suntikan/gigitan
- Nyeri pada daerah gigitan
- Kemerahan
- Perubahan warna kulit
Penanganan :
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Waspadai Keracunan! Gejala dan Tanda Umumnya :
- Penurunan kesadaran, gangguan status mental
(gelisah, ketakutan)
- Gangguan pernapasan
- Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
- Mual, muntah, mulut berbusa
- Lemas, lumpuh, kesemutan
- Pucat, kebiruan (sianosis)
- Kejang-kejang
- Syok
- Denyut nadi tak beraturan
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita luka gigitan ular
menunjukkan gejala dan tanda
maka berarti keadaannya serius dan perlu penanganan
khusus.
Beberapa gejala dan tandanya!
- Demam
- Mual dan muntah
- Pingsan
- Lemah
- Nadi cepat dan lemah
- Kejang
- Gangguan pernapasan
Cara menangani gigitan ular
- Amankan diri penolong dan tempat kejadian
- Tenangkan penderita
- Lakukan penilaian dini
- Rawat luka, bila perlu pasang bidai.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Alternatif lain yang bisa digunakan
- Pemakaian pembalut elastis
- Identifikasi ular bila memungkinkan
JANGAN MEMAKAI TORNIKET
52
0 Comments