PEMBENIHAN IKAN
TAWES
(Puntius
Javanicus. Blkr)
1. PENDAHULUAN
Penyediaan benih
yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam
upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi.
Usaha pembenihan
banyak dilakukan di Kabupaten Magelang, seperti di Desa Paremono Kecamatan
Mungkid oleh karena didukung ketersediaan air cukup baik musim kemarau maupun
penghujan. Disamping itu usaha pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan karena
waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan, serta
pemasarannya pun mudah.
Pembenihan ikan
tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan
pembenihan di hapa. Pengalaman Pembenihan Ikan Tawes di kolam yang dilakukan
oleh MA RZA N I KTNA Paremono Mungkid ternyata cukup
menggembirakan.
1. PEMILIHAN
INDUK
1) Untuk
mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan
Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
a. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b. Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
c. Sisik-sisiknya besar dan teratur
d. Pangkal ekor lebar dan kokoh
2) Pada umumnya
ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk
tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk
ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda
sebagai berikut :
a. Induk betina
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih
lembek
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan
kehitam-hitaman.
b. lnduk jantan
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan
berwarna keputih-putihan (sperma)
- Tutup insang bila diraba terasa kasar
2. PERSIAPAN
KOLAM
1) Kolam
pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan.
Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
2) Perbaikan
pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan
air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
3. PELEPASAN
INDUK
1) Induk ikan
tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan
penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2) Setelah
diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah
dipersiapkan
3) Pemasukan
induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
4) Jumlah induk
yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5) Pada sore hari
kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air
lebih deras.
6) Biasanya
induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
7) Induk yang
akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar-kejaran di sekitar
tempat pemasukan air.
4. PENETASAN
TELUR
1) Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam
diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam
pemijahan juga
2) Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di
sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan
sapu lidi di dasar kolam
3) Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
4) Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama
kurang lebih 21 hari.
5. PEMUNGUTAN
HASIL BENIH IKAN
1) Panen dilakukan pada pagi hari
2) Menyurutkan/mengeringkan kolam
3) Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan
menggunakan waring atau seser
4) Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air
mengalir dengan aliran air tidak deras
5) Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan
atau dijual.
6. PENDEDERAN
1) Mula-mula
kolam dikeringkan selama 2-3 hari
2) Perbaikan
pematang, pembuatan caren/saluran
3) Dasar kolam
diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk
kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
4) Setelah kolam
dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air
kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
5) Kemudian
benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6) Pemeliharaan
dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
7) Selanjutnya
dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam
pendederan II.
0 Comments