BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berbagai
keunikan dan keindahan terdapat diberbagai pulau-pulau di Indonesia, baik
dilihat dari sejarah, adat istiadat,
kesenian serta panorama objek wisata. Prkembangan dunia pariwisata di Negara Indonesia terutama
peninggalan-peninggalan sejarah yang tersebar dari sabang sampai merauke
menjadi salah satu alas an diadakan karya wisata.Karya wisata merupakan suatu
kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan diberbagai sekolah. Karya wisata
ini mengambil objek wisata di pulau Bali karena di pulau Dewata tersebut
terdapat tempat-tempat wisata yana trsohor atau terkenal di dunia. Bali
merupakan salah satu pulau di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan
domestic ataupun wisatawan manca negara.Disamping dikenal dengan keindahan
alamnya Bali juga dikenal akan keseniannya
salah satunya adalah seni patung. Salah satu patung terbesar di Bali
adalah Garuda Wisnu Kencana, patung ini dirancang oleh seorang ITB yang bernama
I Nyoman Nuarta pematung terkenal di
Indonesia. Bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat patung ini bukan dari
kayu maupun cadas seperti patung
kebanyakan melainkan dari campuran tembaga dan kuningan. Patung Garuda Wisnu
Kencana berdiri dengan megahnya dihamparan bukit yang luas.patung raksasa ini dibuat di
bandung, dibawa kebali seberat kurang lebih 4000 ton dan didirikan diatas
perbukitan unggasan ,didaerah bukit kapur
wilayah bali bagian selatan dengan tinggi yang direncanakan
mencapai 128 meter, disekelilingnya
tampak hamparan batu-batu cadas yang dipotong-potong membentuk tebing-tebing
yang indah.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimanakah
filosofi patung Garuda Wisnu Kencana?
1.2.2
Bagaimanakah
proses awal pembuatan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana?
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah
1.3.1
Mendiskripsikan
proses pembuatan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana
1.3.2
Mendiskripsikan
filosofi patung Garuda Wisnu Kencana.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi
wisatawan, agar parawisatawan dapat mengetahui sejarah,adat istiada serta
panorama objek wisata yang ada di Pulau Dewata
1.4.2
Bagi
masyarakat sekitar mampu mengembangkan potensi budaya didaerahnya
BAB
II
LANDASAN TEORITIS
2.1
Ihwal Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana yaitu bangunan yang
berupa patung Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Burung Garuda. GWK kependekan
dari Garuda Wisnu Kencana yang artinya burung garuda kendaraan Dewa Wisnu,
merupakan salah satu objek wisata di Bali yang terletak di atas dataran tinggi
batu kapur padas dan menatap dikawasan wisata dipesisir selatan Bali, dan berjarak 25 km dari Denpasar 15 km dari
Bandara, Garuda Wisnu Kencana cultural park adalahjendela seni dan pulau dewata
yang memiliki latar belakang alami sert panorama yang sangat mengagumkan.
Dengan luas 250 hektar akan merangkum semua kegiatan budaya di Bali. Pengunjung
Garuda Wisnu Kencana akan menyaksikan kemegahan monumental dan kegiatan
spiritual yang mana kesemuanya di sempurnakan dengan sentuhan modern beserta
fasilitas dan pelayanan yang tepat untuk di gunakan. Garuda Wisnu Kencana di
harapkan dapat menjadi simbol untuk kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam.
Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu, bertugas untuk memelihara alam
semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari
penyelamatan. Garuda Wisnu Kencana mempunyai berbagai tempat rekreasi, di
antaranya yaitu Wisnu Plaza, Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah
Garuda Wisnu Kencana dimana tempat kita sementara merupakan bagian terpenting dari
Garuda Wisnu Kencana yaitu patung Dewa Wisnu. Prahyangan Somaka Giri di
tempatkan disebelah patung Dewa Wisnu, air ini berada, yang secara historis
telah di percaya oleh rakyat di sekitar daerah tersebut sebagai berkat dengan
kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan meminta para
dewa hujan selama musim kemarau.fenomena ala mini di anggaporang suci dan local
diyakini menjadi air suci. Lootus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar
batu kapur di sisi dan patung megah Garuda di latar belakang. Lotus Pond
berawal dari tertai. Tertai adalah simbol utama kehidupan, kemakmuran, dan
kesuburan. Beberapa fakta menarik adalah tanaman teratai tumbuh di air,
memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan menyebarkan bunga di udara. Dengan
demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia . Akar teratai tenggelam dalam
lumpur merupakan kehidupan material. Tangkai melewatkan melalui air
melambangkan eksistensi di dunia astral. Bunga mengambang di atas air dan
membuka ke langit.
2.2
Proses Pembuatan Garuda Wisnu Kencana
Proses awal pembuatan Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana dulu kawasan tersebut aslinya adalah bukit batu yang
sangat miring dan terjal kemudian diubah menjadi kawasan yang begitu indah dan
sangat menakjubkan dengan berbagai bentuk arsitektur yang sangat menawan serta
mempesona dengan panorama alam di sekitar lokasi patung Garuda Wisni Kencana.
Cara pelaksanaan pengerjaannya yaitu dengan cara bukit-bukit di sekitar lokasi
dipotong-potong menjadi pilar-pilar raksasa seperti bangunan yang ada di mesir
tapi masih tetap menggunakan nuansa Bali. Luas area Taman Budaya Garuda Wisnu
Kencana ini kurang lebih 250 hektar, yang akan didirikan sebuah patung
berukuran raksasa. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4000
ton dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter, pembuat patung ini adalah
seorang pematung Bali, I Nyoman Nuarta, apabila patung ini sudah jadi akan
dapat mengalahkan patung Liberty yang ada di Amerika. Patung ini di proyeksikan
untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sanpai dengan 20 km sehingga
dapat dilihat dari Kuta dan Nusa Dua. Saat ini proses keseluruhan patung masih
dalam tahap penyelesaian dimana baru ada dua patung yaitu kepala Dewa Wisnu dan
Kepala Burung Garuda.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan di Bali
tepatnya diatas bukit unggasan jimbaran, kabupaten bandung
pada tanggal 19 mei 2012
3.2
Subjek Penelitian
Subjek
Penelitian adalah patung Garuda Wisnu Kencana
3.3
Instrumen Penelitian
3.3.1 Dokumentasi
Dokumentasi
berupa sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai
bukti atau keterangan. Tujuan dokumentasiuntuk mengidentifikasi beberapa
dokumentasi dirancang untuk mengidentifikasi.
3.3.2 Observasi
Observasi
berasal dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan . Istilah
observasi diarahkan mencatat fenomene yang munculdan mempertimbangkan hubungan
antara aspek dalam fenomena tersebut. Tujuan observasi untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung, orang yang terlibat dan
aktivitas dan makna kejadian yang dilihat serta perspektif mereka terlibat
dalam kejdian yang diamati tersebut.
3.4
Prosedur Penelitian
3.4.1 Menentukan waktu dan tempat penelitian
3.4.2 Menentukan Subjek penelitian
3.4.3 Menyiapkan instrument penelitian
3.4.4 Mengambil data penelitian
3.4.5 Menyusun hasil penelitian dalam
bentuk Karya Tulis Ilmiah
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
4.1
Sejarah Garuda Wisnu Kencana
Wisnu merupakan simbol hindu yang
melambang kekuatan utama pemeliharaan alam semesta yang mendominasi kawasan
ini.Diwujudkan sebgai patung berukuran dewasa terbuat dari kuningan dan tembaga
dengan ketinggian mencapai 22 meter
menjadikan figur ini sebagai perwujudan
modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya
adalah Garuda,seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai
pelambangan kebebasan sekaligus pengabdian
tanpa pamrih . Gapura batu beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi
25 meter yang berdiri kokoh yang akan di tatah dengan berbagai ornament yang diambil dari kisah dramatis Ramayana
yang menjadi sumber Inspirsi seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar
belakang relief bercorak seni pahat pewayangan yang sangat khas di pulau Bali
dan di pulau Jawa. Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat
Parahyangan Somaka Giri, sebuah mata air
keramat darimana mengalir air yang yang dengan keberadaan air di puncak bukit
kapur padas ini memang merupakan sebuah keajaiban dan belum dapat di jelaskan
dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat kunjungan spiritual dan meditasi
4.2 Filosofi Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di
Bukit Unggasan Jimbaran, Bali. Patung ini dirancang dan dibangunoleh I Nyoman
nuarta, salah satu pematung terkemuka di Indonesia. Patung Garuda Wisnu Kencana
di buat dari 4000 ton lebih perunggu dan tembaaga, patung ini menggambarkan
Dewa Wisnu sumber kebijaksanaan sedang mengendarai punggung burung Garuda
sebagai manifestasi kesadaran menuju amerta. Monumen ini dikembangkan sebagai
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan
menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa
Wisnu yang dalam agama Hindhu adalah Dewa Pemelihara (sethithi) yang mengendarai
burung Garuda. Tokohn Garuda dapat dilihat di kisah Garuda dan Kerajaannya yang
berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan
ibunda dari perbudakan yang akhirnya di lindungi oleh Dewa Wisnu. Patung Garuda
Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana merupakan jendela seni dan dan Budaya di
pulau Dewatwdengan latar belakang alam serta panorama yang sangat mengagumkan,
menjadikan salah satu tujuan di berbagai pertunjukan kesenian, pameran,
konferensi, ataupun kunjungan keagamaan.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasakan permasalahan dan hasil
penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa keindahan dibalik ketidak sempurnaan
Garuda Wisnu Kencana merupakan patung yang berukuran raksasa yang berupa patung
Dewa Wisni yang sedang menunggangi punggung burung garuda yang merupakan simbol
dari misi penyelematan lingkungan dan dunia
5.2
Saran
Saran yang dapat
disampaikan dalam penelitian ini adalah sebai berikut :
5.2.1
Penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan kajian awal dalam penelitian
5.2.2
Bagi
pembaca dapat mengerti tentang sejarah dan filosofi Garuda Wisnu Kencana.
DAFTAR PUSTAKA
Awikzaenalarif.2011.
”Sejarah Garuda Wisnu Kencana”wordpress.com (selasa,5 juni 2012)
Jibonk168.2010.
”Filosofi Garuda Wisnu Kencana”blogspot.com (selasa,5 juni 2012)
0 Comments